Senangnya diapeli Ibu-ibu UPK Tim 4 |
Kembali ke soal cerita dalam photo tadi... jadi ceritanya saya yang tak bisa naik motor ini *yupe, silahkan Anda tertawa* diundang untuk menghadiri rakor LKM dan UP-UP se Tim OC-4 yang salah satu agendanya adalah membahas soal pemakaian komputer untuk membantu tugas pembukuan UPK. Ingat, untuk membantu lho ya, bukan mengkomputerisasi pembukuan UPK. Dan tanpa mikir bagaimana caranya saya nyampe ke sana, spontan saya jawab, "Ok, saya datang."
Dan setelah jedah beberapa menit dari pengiyaan saya yang akan datang itu barulah saya mikir, "Lha ini saya bagaimana caranya nyampe ke basecamp tempat diadakannya rakor itu? Mosok saya mesti merangkak." Dan bingo, setelah ngahuleng beberapa menit akhirnya datanglah ilham tentang bagaimana caranya saya ke sana. Saya punya dua opsi, yang pertama bonceng sama sekre LKM, dan yang kedua minta dianterin sama kawan yang aktif di KSM.
Mulailah saya menghubungi dua orang ini. Yang pertama kepada tentu saja menghubungi sekre LKM. Pertimbangannya, kalau UPK saja diundang mosok LKM nggak diundang. Suatu hil yang mustahal sekali kan. Dan tebakan saya tak meleset. Ternyata beliau juga diundang. Begitu tahu beliau diundang, langsung saya berondong dengan permintaan bahwa saya ikut numpang. Beliau setuju. Lega saya. Satu masalah selesai, pikir saya. Tapi, buat jaga-jaga kalau ternyata opsi ikut bonceng ke Sekre ini gagal, saya pun langsung menghubungi orang kedua yang merupakan opsi kedua untuk saya bisa nyampe ke tempat berlangsungnya rakor tersebut. Dan, mujurlah saya karena untuk opsi kedua pun menyanggupi untuk mengantar saya ikut rakor.
Masalah selesai, saya lebih tenang....
Dan singkat kata, hari H pun datang. Saya yang males mandi ini pun menyempatkan untuk mandi, demi rakor perdana saya. Tapi ya itu dia, pepatah bahwa manusia merencanakan Tuhan yang menentukan ternyata masih berlaku hingga saat ini. Opsi pertama ternyata membatalkan rencananya karena harus menghadiri rapat di Kabupaten yang tak bisa ditinggalkan. Saya agak was-was waktu mendengar kabar itu. Tapi karena saya masih punya opsi kedua untuk datang ke rakor itu, saya masih bisa bersiul-siul dan mematut diri dong yah. Setengah jam menjelang keberangkatan saya pun menghubungi orang yang saya jadikan opsi kedua untuk datang ke rakor. Dan kelimpunganlah saya, karena ternyata opsi kedua pun tak bisa diandalkan karena mendadak harus mengantarkan undangan pernikahan kerabatnya ke Indramayu.
Okesip, saya gagal datang. Saya tak punya opsi ketiga. Dengan nada pasrah saya menghubungi Faskel yang mengundang saya untuk mengabarkan bahwa saya tak bisa datang sambil berkali-kali minta maaf. Dari nada suaranya saya yakin orang yang saya hubungi di seberang sana itu kecewa. Tapi ya mau gimana lagi....
Suasana Rakor LKM & UP-UP PNPM Mandiri Perkotaan OC4 |
Singkat cerita, kedatangan ibu-ibu keren ini adalah untuk mencoba aplikasi Pembukuan UPK PNPM Mandiri Perkotaan yang saya bikin. Senang rasanya bikinan saya mau dicoba oleh praktisi UPK lansung. Dan tak tanggung-tanggung, yang mau mencoba adalah 7 desa. Makin senanglah saya.
UPK PNPM MP OC4 sedang mencoba aplikasi pembukuan |
0 comments:
Post a Comment